Tuesday, August 08, 2006

Makenyee... jangan ngurusin hidup orang lain

Baru dapet dari Cyber Kompas

Gus Dur: Fatwa NU Soal Infotainment Tak Usah Dipermasalahkan


Jakarta, Senin- Mantan Ketua Umum PB Nahdatul Ulama (NU), Abdurrahman Wahid menyarankan masyarakat agar tidak terlalu mempersoalkan fatwa PB NU terkait infotainment karena fatwa tersebut bukan merupakan satu-satunya kebenaran,

"Menurut saya fatwa PB NU tersebut tidak usah terlalu dipermasalahkan," kata Gus Dur di Jakarta, Senin saat syukuran atas kepulangannya dari berobat di Bangkok, Thailand.

Menurut Gus Dur hampir setiap fatwa dikeluarkan selalu memunculkan pendapat atau tanggapan yang berbeda-beda sehingga fatwa tertentu tidak bisa dinyatakan sebagai kebenaran tunggal termasuk fatwa PB NU soal infotainment.

Soal Fatwa itu bukan hal yang sakral yang harus dipertahankan mati-matian. PB NU punya pendapatnya sendiri, orang lain juga punya pendapatnya sendiri dan perbedaan dalam menghukumi sesuatu hal tentunya bukanlah yang aneh.

Gus Dur mencontohkan salah satu Imam Mahdab, Imam Safei pernah berbeda pendapat dengan gurunya dan masing-masing memegang pendapatnya sendiri-sendiri.

Di dalam NU sendiri, kata Gus Dur, dulu almarhum Kiai Bisry Samsuri pernah mengharamkan perempuan bermain drum band. Namun sekarang justru drum band kebanyakan dilakukan oleh kaum perempuan termasuk perempuan NU sendiri.

Mengenai infotainment sendiri Gus Dur menyatakan tidak ingin me-generalisir semua isi tanyangan infotainment itu buruk.

"Infotainment itu seperti TNI. Saya tidak mau me-generalisasi TNI. Misalnya, TNI itu tidak baik, TNI tidak boleh masuk pemerintahan. Yang kita tolak itu militerisme, bukan hadirnya militer dalam pemerintahan," katanya.

Lebih lanjut Gus Dur mengatakan ia merasa heran karena banyak persoalan lain yang lebih perlu mendapatkan perhatian termasuk oleh NU seperti persoalan pendidikan, kesehatan dan kemiskinan, tapi NU justru memilih membahas infotainment.

"Saya heran, NU kayak nggak ada persoalan yang perlu dibicarakan. Padahal kemelaratan, kebodohan, kesehatan masih menghantui kita. Semuanya gak karuan, kok tidak itu yang dibicarakan, malah infotainment," katanya.

Mengenai fatwa sendiri, Gus Dur juga mempertanyakan apakah pihak di PBNU yang mengeluarkan fatwa haram atas infotainment tersebut sudah berhak untuk menyandang kedudukan sebagai ahli fatwa. "Kalau belum berarti itu palsu," tandasnya.

Komen Gue

Berkali-kali gue setuju bahwa segala sesuatu yang bersifat Infotaiment itu pasti laku keras.Tapi berkali-kali juga gue meyakinkan diri gue bahwa Infotaiment itu kaga ada gunanya buat gue.Seperti ketika plato bertanya pada aristoteles mengenai makna dari informasi yang ingin dia sampaikan.

1. Apakah penting untuk kita tau ?
2. Apakah mempengaruhi secara langsung hidup kita ?
3. Apakah akan memberikan dampak positif ke kehidupan kita ?
4. Apakah kita mampu melakukan sesuatu mengenai hal tersebut ?
5. Sejauh mana peranan kita dalam informasi tersebut ?

Kadang gue heran kenapa sih kita pengen banget tau kehidupan orang lain ?
malah orang lain yang kita tidak kenal (atau dia tidak kenal kita).

Terutama kita paling seneng deh ngeliat kegagalan orang lain ? mungkin agar kita tidak merasa the lone looser in this world.

Terlepas dari fatwa agama mana yang melarang infotaiment, gue sendiri terus menerus menolak untuk ingin tau kehidupan para artis...apalagi kalau yang negatif seperti perceraian atau pertengkaran.

Otak tuh sama ajah kaya komputer (Garbage in = Gargbage Out) so kalau yang masuk negatif maka yang keluar nanti negatif...padahal menurut teori penciptaan:

pikiran --> perkataan --> tindakan --> kebiasaan --> karakter --> kesuksesan

bayangkan kalau kita biasa perpikir negatif tentang segala sesuatu...berarti perkataan kita akan negatif,tindakan akan negatif, bila tindakan tersebut diulang2 maka akan menjadi kebiasaan yang negatif, bila bertahun2 akan menjadi karakter yang negatif...tentu saja mempengaruhi kesuksesan kita hidup di dunia ini.

Oleh karena itu berhentilah nonton infotaiment yang negatif...jangan ngurusin hidup orang,you cannot tell people to do this and that while your life is a mess anyway.

serius banget gue lebih suka tau kisah sukses seorang daripada kisah sehari-hari mereka.

Seperti yang gue tulis di blognya si uthe regina, manusia senang ngurusin hidup orang lain karena tau bahwa ternyata mereka punya teman yang misrable hidupnya.

Bener ga sih bahwa kita itu seneng sengsara rame2 ??

Contohnya:

Kalau kita dapet nilai 3 (skala 1 - 10) waktu ulangan Matematika, kita pasti merasa misrable banget.Tetapi begitu kita tau bahwa stengah kelas mendapat nilai yang sama...kita jadi senang...merasa punya teman dan bisa menyalahkan guru yang bego ngajar.Padahal faktanya, stengah kelas yang lain dapet bagus dan nilai dia tetap 3 di kertas.

So, persepsi itu sangat kuat adanya bahkan bisa mengalahkan fakta.Persis sama kalau kita nonton infotaiment yang menawarkan kabar kabur yang membentuk persepsi dan opini.Beban bagi si Artis, input negatif bagi penonton dan penarik kesimpulan dini.
Males menikah karena sering meilihat kegagalan rumah tangga orang lain...bisa jadi loh kalau tiap hari dia berada di lingkungan perceraian dan nontonnya infotaiment.
Apalagi figure pernikahan yang awet itu sangat langka di lingkungan tempat kita tinggal.

Sekali lagi gue tidak mendukung fatwa apapun, ini adalah opini gue mengenai tayangan gosip, setiap hari di pagi2 ketika gue selesai sarapan nyokap gue itu nontonnya tayangan gosiiiiippp ajah gue sampe mau ga mau tau tuh si A putus sama si B, atau si C digugat sama si D,si E terlibat narkoba dll.

Extreme Conclusion: (skip it if you don't want to be offended !)















Orang yang sering dan seneng nonton infotaiment adalah orang yang putus asa dengan kehidupannya sehingga dia harus cari contoh orang2 yang hidupnya FUCKED UP kaya dia agar dia merasa bahwa hidup dia tidak se FUCKED UP yang dia pikirkan.Padahal kenyataannya bahwa kehidupan dia se fucked up itu adalah tetap kenyataan.Mereka ingin sekejap lari dari kenyataan dengan menyaksikan kehidupan orang lain.Beside, penderitaan dan kesengsaraan orang lain (termasuk artis) sangat kejam bila dijadikan hiburan...ingat hiburan bukan berarti harus melihat orang lain kesusahan !!

5 comments:

Anonymous said...

Bersyukurlah orang2 yang ga hobi nonton infotainment (including me, hehehe) ..

Ada atau tidak adanya infotainment ga gitu ngaruh buat gue pribadi, coz gue jarang ngikutin .. kuper kali yah .. tapi kayaknya kok lebih asyik nonton Extravaganza, Jejak Petualang atau Oprah show gitu yah .. minatnya beda kali yah .. hehehehe

dee said...

Umm.... saya termasuk yang ngikutin perkembangan gossip para artis.
Bukan berarti suka nonton infotainment, ya. Harap dibedakan.
Referensi gosip saya, sejauh ini cuma detikhot aja ama beberapa forum.

Apa untungnya?
Kalau buat saya sih karena saya senang aja ngikuti kelakuan manusia yang aneh-aneh. He..he..
Sapa tahu bisa dapat ide dari situ.

Apakah hidup saya fucked up?
Hmm... tergantung siapa yang melihat, sih.

Anonymous said...

thanks buat referensi plato nya..

gimana caranya bikin emak g ga tergila gila nonton infotainment?
:(

Hannie said...

hehehe... gue malez banget sih ngikutin gosip2an gitu. gosipin gue ajah gimana ? :P

Sontoloyo said...

@fitri
Pasrah aja boo...atau suruh dia olahraga pas jamnya infotaiment di tayangkan (jam 7 pagi kalau kaga salah).

Siangnya suruh dia tidur siang atau shopping.

Sorenya suruh dia mandi atau masak makan malam (tapi susah juga sih perempuan kan multi tasking)

@Hannie

Di gosipin ??? MAUUUUUUUUUUUUU.... hehehehehehehe