Showing posts with label inspiration. Show all posts
Showing posts with label inspiration. Show all posts

Friday, November 29, 2024

Three left always makes a right

 Ada dua kejadian yang bisa mengajarkan hal yang sama.

KEJADIAN PERTAMA

Al melakukan kesalahan, dimarahin lah dia. Trus dia protes "But cece is also doing that".

KEJADIAN KEDUA

Tania dapet nilai jelek di ulangan matematikanya, dimarahin lah dia. Trus dia protes "But all my classroom get a bad score, it is a whole class remedial"

Gue yakin banyak banget orang tolol yang tetap merasa dirinya benar walaupun dia melakukan kesalahan, karena orang lain juga melakukannya.

Itu dia kenapa banyak orang membenarkan sesuatu, walaupun itu secara moral salah.

Pernah baca artikel dibawah ini gak ? Guru di penggal gara-gara murid berbohong

Yang males baca gue kasih tau ringkasannya yah : ada sekumpulan orang beragama memenggal seorang guru karena dianggap phobia agama, tetapi ternyata tuduhan itu bohong.

Kata "orang beragama" dengan kata "memenggal"  saja sudah miris kalau berada dalam satu kalimat.

2 kesalahan tidak akan pernah membuat hal itu jadi benar.

Persis sama dengan logika karena suku A membantai suku B , maka boleh suku B membantai suku A.

Menjustifikasi pembantaian orang Yahudi oleh Hitler dengan pembantaian orang Palestina oleh orang Israel....itu sama tololnya...apalagi yang mengeluarkan statement itu adalah orang beragama. Kecuali emang agama elo cemen ajarannya.

pernah denger ujaran "Two wrong does not makes it right"

Karena orang lain melakukan ketololan, bukan berarti elo boleh ikut tolol. Take the high road, kalau kaga ya elo emang sama tololnya.

Hal ini gue ajarin juga ke anak-anak gue. 

Daripada nanti kalau sudah besar dia kudu nyari lem buat nyambungin kepala orang #ehhh


Thursday, October 31, 2024

The subway theory

 Anak gue altair males sekolah,dia malas bangun pagi, dia males banget belajar, maunya main komputer.

Trus kemaren dia bilang, gue mau kerja ajah, di subway jadi tukang bikin sandwich..lol.

"It is easier, you just put stuff on the bread" katanya.

Gue pernah bilang bahwa dirumah ini cuma ada 2 macam orang, yang belajar sama yang cari duit or kerja.Gak boleh ada pemalas.

Dia pikir kerja jauh lebih mudah daripada belajar (jadi pelajar).

Argumen dia selalu "Kenapa gue kudu belajar ini semua kalau nanti kagak kepake ketika gue gede?" emaknya gelagapan kalau ditanyain kaya gitu, karena dia juga punya pemikiran yang sama.

Gue ? hohohoho, ntar dulu, sini gue ceramahin kenapa elo kudu bikin PR, belajar hal yang elo kagak pake, belajar untuk ulangan...

Didalam hidup yang akan elo lalui, manusia itu akan dipaksa untuk terus belajar/berkembang/berubah.Bahkan ujaran tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali perubahan itu betul adanya.

Sekolah, walaupun keliatannya gitu-gitu ajah dan monoton, justru memiliki banyak kondisi yang menuntut perubahan dari anak-anak, kemaren matematika eh sekarang bahasa, tadi pagi sejarah sekarang biologi, minggu lalu lagi ngomongin sriwijaya eh minggu ini udah sampe majapahit.

Pelatihan yang didapat dari sekolah itu lebih kepada kebiasaan dalam menerima perubahan, kemampuan adaptasi, kemampuan belajar hal baru, kemampuan menghadapi tekanan (kalau lagi ujian), disiplin, belajar mendengarkan dan menyimak...Anak sekarang saking demen short video, span of concentration mereka sangat pendek, padahal di dunia nyata kalau mau sukses kita dituntut untuk punya konsentrasi yang cukup.

Pelatihan di sekolah adalah pelatihan yang membiasakan, pernah dengar ujaran "sukses, harus dipaksa".Itu benar di dalam kehidupan. Pernah lihat atlit olimpiade ? selama 4 tahun memaksa diri tiap hari untuk latihan, bangun pagi, makan teratur dan diatur untuk sebuah event yang belum tentu elo menang dapat medali emas.Sekolah ? terpaksa bangun pagi, terpaksa bikin PR, terpaksa belajar hal baru, terpaksa pake seragam (or not), terpaksa mematuhi aturan..semuanya serba terpaksa..."tapi aku gak merasa dipaksa", well good for you, kuncinya senanglah dengan kegiatan yang akan bikin elo sukses....dan lo and behold, kebahagiaan dan kesenangan adalah hal yang bisa elo atur sendiri.

Hidup ini kalau elo mau berhasil , ya harus di paksa, kalau elo gak paksa diri elo, orang lain atau keadaan yang akan memaksa elo, elo pikir elo seneng bekerja setiap hari ? pasti ada hari-hari elo gak pengen pergi kerja kan ? but you do it anyway...intinya hidup itu penuh dengan pemaksaan...wong gravitasi itu memaksa elo untuk tidak terlalu cepat berpindah dari satu titik ke titik yang lain.

Terlepas elo bakalan pakai rumus phytagoras dalam kehidupan sehari-hari elo atau kaga, belajar sesuatu yang baru is always a must,elo pacaran, belajar jadi pacar yang baik, elo pindah kerja,belajar lagi korporate traditionnya, SOPnya....elo punya usaha sendiri ho..ho...ho malah lebih parah, sekarang elo harus belajar semuanya dari hulu sampai hilir..."Tapi aku kan kaya , bisa hire orang untuk melakukan hal itu semua", yeah well, siap-siap di tipu....sama orang lain atau sama perasaan elo sendiri.Apalagi? menikah? belajar jadi suami (its never ending believe me),punya anak (really ?) dan ketika elo punya anak elo baru mengerti kenapa dulu elo harus sekolah.

"Yatapi, belajar kan gak harus sekolah" ya benar, bisa dimana saja, sebagai orang tua kalau elo sanggup menciptakan kondisi agar anak-anak elo bisa sustain belajar di rumah, ya silahkan ajah....wong pandemi kemaren membuktikan sebaliknya kok...banyak orang tua pengen anaknya gak dirumah dan sekolah cepet-cepet dibuka.

"Jadi mau bilang apa sama anak-anak yang gak mau sekolah?" the truth, it will set you free.

Bahwa sebagai orang tua yang nanti mati dan meninggalkan anaknya untuk hidup di dunia yang penuh paksaan ini, sekolah adalah kondisi yang baik (Bukan terbaik, karena pedagogi dasar dimulai dari orang tua/rumah) untuk mempersiapkan mereka menghadapi dunia itu.


Monday, April 04, 2022

The science of repeating



Konon pada zaman pra-aksara (Pre historic atau pra sejarah) semua manusia purba berkomunikasi dengan gerakan tubuh dan gestur, belum terbentuk bahasa, sekitar 2.500 sebelum masehi sampai 650 tahun sebelum masehi. Semua manusia belajar dari pengamatan dan pengulangan. Yang muda mengamati bagaimana yang tua berburu dan mencoba mengulangi semua yang sudah dia amati, termasuk bagaimana binatang predator berburu.

Belajar dengan mengamati dan mengulangi ini sudah tertulis di kode genetik manusia.
Kalau dari kecil kamu melihat orang tua dan sekeliling kamu makan pake centong dan minum pake gayung, akan sangat aneh kalau kalian makan pake sendok dengan garpu. Itulah yang terjadi dengan bangsa Cina, Korea dan Jepang yang makan bubur pake sumpit.

Pada zaman yang serba instan internet sekarang ini generasi muda lupa akan proses ini, mereka pengen semuanya serba cepat. But lo and behold, observing and repeating (termasuk kegagalan ketika mencoba melakukannya) adalah proses yang sangat berarti bagi diri manusia, bagi kehidupan dan cara pandang akan kehidupan.

Sebagai seorang guru SMP zaman sekarang bagi saya sangat sulit untuk menanamkan bahwa proses dan pengulangan adalah hal yang penting, karena disemua bidang kehidupan tidak ada orang yang langsung ahli tanpa harus mengamati si ahli pendahulunya dan mengulang-ulang proses prakteknya sampai jadi ahli.Dari belajar berjalan sampai belajar jualan, belajar naik sepeda sampai doktor bedah, tidak ada yang instan.

Sebagai orang tua masa kini, tolong bantu anak anda mengalami proses pengulangan (dan kegagalan).Ajari mereka untuk menghargai prosesnya, try to ease their pain but let them have it. Karena sedikit sekali yang bisa dipelajari dari keberhasilan ketimbang dari kegagalan.

Steven Covey dalam bukunya 7 habit of highly effective people mengatakan salah satu ciri dari pribadi manusia yang baik (dan biasanya sukses) adalah mental toughness (ketangguhan mental). Darimana datangnya ketangguhan? dari menghadapi kegagalan berkali-kali dan tetap bangkit.

Akhir kata, almarhum Bruce lee pernah berkata "Saya lebih takut dengan orang yang belajar satu jurus tapi diulang seribu kali ketimbang orang yang belajar seribu jurus tapi hanya dilakukan sekali"