Showing posts with label Resolution 181. Show all posts
Showing posts with label Resolution 181. Show all posts

Tuesday, May 03, 2022

2 Mei 2022

Ing ngarso sing tulodo
Ing madya Mangun Karso
Tut wuri Handayani 

Suwardi Suryaningrat adalah orang yang sangat perduli tentang pendidikan, beliau percaya bahwa modal dari kemerdekaan adalah pendidikan.
Oleh karena itu beliau ikut berjuang di dalam sekolah taman siswa, Suwardi yakin bahwa semua aspek masyarakat harus terdidik apabila ingin bangsa ini menjadi tuan di negaranya sendiri. 

Menurut statistik dari kementerian kesehatan tahun 2016, 1 dari 3 balita yang lahir di Indonesia dalam keadaan Stunting, atau mengalami keterlambatan pertumbuhan (baik otak maupun badan) karena gizi buruk. 

Jadi tahun ini para balita stunting itu masuk sekolah, adalah tugas kita sebagai anggota bangsa untuk mencoba mendidik mereka dalam hal yang simpel dan berguna, seperti kebiasaan yang baik, kinerja, semangat pantang menyerah dan nilai-nilai luhur, semuanya tidak perlu IQ yang tinggi untuk memahami tetapi akan sangat berarti bagi mereka ketika dewasa nanti.

Ini masalah yang sangat pelik, more than you know, bisa kebayang gak 10-12 tahun dari sekarang 1 dari 3 orang yang megang smartphone bego dengan komen2 di sosmed yang lebih bego lagi dan bikin konten yang super bego ? Hanya karena tumbuh kembang mereka tidak sempurna akibat kurang gizi. 

It took a whole town to educate a children. Butuh satu negara untuk mendidik generasi muda, iya setiap dari kamu harus ikut serta.

Hari ini adalah hari pendidikan Nasional, sudah saatnya semua orang Indonesia berpendidikan, tidak cuma di sekolah tetapi juga di tata krama, di sosial media dan di dalam setiap tindakan yang tidak terlihat orang lain.





Gambar Oleh Chris Lebeau - Magazine De Boekenwereld, 32: 4 (2016), p. 15, Domain Publik, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=55972091

Thursday, June 10, 2021

MEMAHAMI RESOLUSI 181

Hijau itu Israel (yang pada saat itu just a bunch of jewish zionist) , oranye adalah negara arab. 
Dulu belom ada Palestina adanya negara arab. 

Sama kaya Indonesia, sebelum 1945 dimata Internasional belom ada Indonesia, adanya Hindia Belanda.
Yerusalem yang didalamnya ada mesjid Al Aqsa merupakan kota yang terpisah, atau Corpus Separatum, (tidak dimiliki Arab, tidak dimiliki Israel). Dan Israel SETUJU...jeng jeng. 

Tapi pihak Arab kaga, karena mengacu pada "Balfour Declaration" bahwa semua daerah harusnya milik Arab yang tinggal disitu sejak masih dimiliki Turki (lah wong itu milik Inggris karena menang perang lawan Turki, suka2 yang punya tanah mau dikasihkan ke siapa). 

Pada saat itu Israel deklarasi menjadi negara 1948, negaranya yang Ijo.

Trus negara arab disekelilingnya mau menghancurkan Israel yang baru lahir (Jordan, Mesir,Suriah, yang oranye dan Libanon). Israel dikerubutin 5 negara.....eh menang wkwkwkwkkwkw.

Trus semuanya jadi warna ijo karena menang perang termasuk Yerusalem. Aneksasi dari negara yang sedang berperang itu wajar (Lahh inggris juga gitu, kalau kaga ngapain sampe timur tengah tanahnya).

Trus cikal bakal palestina Protes, keluarlah Oslo Accords diikuti oleh OSLO ACCORD II, PBB Resolusi 242 dan 338, Israel menarik pasukan dan Palestina "dibagi" tanah. 

 Taukah kamu ? Dalam Oslo accord itu ada salah satu keputusan bahwa Israel harus menghidupi rakyat Palestina di sebagian tanah yang diduduki dengan memprovide Air bersih, Listrik dan dana untuk menghidupi orang2 Palestina disana. Dan Israel SETUJU..Jeng ..Jeng 

Aapakah saya setuju Palestina merdeka dan Israel berhenti melakukan agresi, YESS....big YESS

Tapi saya juga ingin Hamas berhenti melakukan Agresi. 

Balik lagi ajah ke Resolusi 181 mau gak ? itu gak win win kalau dari mata Israel, coba ajah kalau Indonesia lagi enak tidur trus diserang sama Singapore, Malaysia, Brunei dan Filipin....trus menang egh Mayalsia yang di Kalimantan (Sarawak) dan Singapore kena aneksasi jadi negara Indonesia...nangis2 minta balikin tanahnya ...elo kasih gak sebagai Indonesia yang menang perang ? 

 Modern problem need Modern Solution, kalau ngacu pake kitab suci masing2 agama ya gak kelar sampe Indonesia jadi negara industri 4.0 

 Berangkat dari situ ya sekarang kita memikirkan secara BERIMBANG bagaimana solusinya.

Gak bisa cuma mikirin Palestina doang atau Israel doang, termasuk tindakan kemanusiaannya, misalnya doctor without border, bantuan medis dan bantuan sandang papan.

Fuh capek nulisnya... Sekian dan terima gajih.