Thursday, February 23, 2006

Bagaikan pungguk merindukan Bulan

Ga pernah tau bagaimana bisa orang miskin (terutama cowo) bisa punya pacar yang kaya ?

Kadang gue berfikir kalau itu terjadi sama gue betapa kasihan cewenya.Waktu single sering jalan ke luar negri dan bergaul di kalangan jet zet.Pas pacaran sama gue boro boro keluar negri, keluar kota ajah susah hehehehehe...Belom lagi kudu makan di emperan atau di pinggir jalan (banyak loh makanan enak di sana).

Gue punya temen yang waktu kecil kaga diperbolehkan jajan di pinggir jalan sama orang tuanya.Ketika makan bakso abang-abang di depan rumah gue dia terlihat menikmati sekali, gue sampe terharu hehehehehehe...basonya sih emang enak.

Don’t judge me wrong, i am not a low self esteem person.But hey just face the fact that you don’t have enough money to pay through all the activity.
Bagaimana elo tau bahwa dia (pacar gue) akan bahagia mengikuti semua aktivitas seperti gue ? Apakah dia bakal kangen sama kebiasaan-kebiasaan jet zet dia ?

Gue punya teman yang tidak pernah bilang terima kasih sama pembantunya....atau tidak pernah merasa tidak enak hati bila ada temannya yang melayani dia seperti pembantu.Contoh : Udah nitip belanjaan,berat-berat,nalangin duitnya dulu,kaga dikasih ongkos, maunya buru-buru dan harus nganterin pula ke rumahnya karena dia telepon elo dan nyuruh elo seperti itu duh.... (padahal kacungnya atau pembantunya lebih dari 4 orang) and guess what ? not even disuruh masuk hahahahahahah elo cuman di cegat di depan rumah sama kacungnya trus udah di titipin duitnya yang pas dengan harga belanjaannya.

Apakah kekuatan cinta mampu menghadapi semua perbedaan ? Kok kaya di sinetron yah ? tapi akhir-akhir ini gue jadi berfikir untuk hal yang satu ini.Could i live with that ?the answer is a fair maybe.Gimana pacaran sama orang yang bulak balik singapore kaya pergi ke WC ? padahal gue paspor ajah blom punya hihihihihihi...pertarungan antara nurani dan akal sehat....apalagi kalau orangnya spoiled (with all the money it could easily happen).Giliran ada pertengkaran kecil dan yang di butuhkan hanya a mere apology, tapi dia malah mencoba untuk membelikan elo sesuatu yang elo tau bahwa dengan gaji elo yang sekarang elo harus nabung beberapa bulan (kaga bole di pake bahkan untuk ongkos ke kantor) baru bisa ke beli....yang lebih parah lagi setelah itu dia beranggapan bahwa semuanya sudah beres dan bisa kembali ke tabiat sedia kala.

Apakah cinta bisa dihargai dengan uang...tentu tidak ....tapi uang bisa membuat segala sesuatu menjadi mudah...bahkan mempertahankan cinta (hueks !!).

Gimana kalau suatu hari dia cerita mengenai negara yang belom pernah elo kunjungi, kalau cerita ajah sih ga apa-apa gimana kalau dia mengajak kita diskusi mengenai negara tersebut hahaahhahah..that's easy you just say "i never been there so what is the next topic ?"

Kaga ngerti juga sih kalau begitu jadinya.Kebiasaan yang dia lakukan bertahun-tahun, budaya keluarga, apa yang dia pelajari dan lihat di luar negri,siapa teman-temannya dan banyak hal lain yang harus di hadapi ketika bersama dia.

PS: apa yang gue tulis di sini adalah hasil pemikiran saja,in real life gue kaga pernah di gituin atau meng gitu kan orang.Hopefully.

4 comments:

Anonymous said...

Kata dakoe,

itu sih tergantung orang lha yach..

Kebanyakan sih bukan masalah cocok kagaknye.. ato bisa menjalaninya bersama atau tidak... tapi lebih ke masalah gengsi..

Request akh... Kapan-kapan nich, coba tulis gimana kalo sang cewe punya postur tubuh lebih tinggi dari cowonye :p

ester said...

Kekuatan cinta mampu mengatasi perbedaan? Huahahaahaha, nggak kayak sondi yang ngomong?! ^_^

Emang sih, kata2 diatas sekilas klise banget, kayak sinetron, kayak cuma di fairy tale ajah dan ga real.

Tapi contoh fairy tale abad milenium itu bisa kita liat kok sekarang. Baru-baru ini ada Princess di Jepang (hehehe, gue lupa namanya)yang bersedia melepaskan gelar kebangsawanannya supaya bisa married ama rakyat biasa.

Well, perbedaan itu indah kok (ngutip kata pujangga, neh.. ^_* ) Tapi emang iya, asal ada saling pengertian dari pihak2 yang berbeda. Apalagi masalah cinta (cinta ni yee...), kalo gunung didaki dan lautan disebrangi (kata2 gombal versi tahun jebot, hehehe..), masa perbedaan tidak bisa dihadapi?

Jadi, menurut gue pertanyaan pentingnya adalah: ada cinta ga?

Imelda said...

Oh well.. here we go interesting posting!

I think this not only happen in sinetron but also in real life. I would like to give a different way of looking at in..

If the guy is having such low esteem to face the rich girl, then he should forget everything altogether. Since being rich does not guarantee a girl to be a snob, a show off or someone who cant eat in sideway. Being rich by having rich parents is one blessing from God. It is a gift, nothing more. in other words, it can be taken away anytime, kan? in addition to that, rich girls are often intimidating so they are left with less options than the standard girls......

Being poor is also dont guarantee you to stay poor all your life kan? Hard work and preserverance, my friend!

good luck, sondi

Please remember, never say never

:)

Anonymous said...

Ini mah tergantung orangnya juga..maksudnya 2 pihak baek si cewek dan si cowok. Apa si cewek bisa toleran dengan hidup cowoknya ataukah si cowok mampu ngatasin egonya sebagai cowok ;D. Kalo mampu ya udah masalahnya beres-beres aja kaenya.

Cumanya yang umumnya terjadi di real world emang timpang salah satu deh, ntah ceweknya ntah cowoknya... Tapi toh bukan berarti nggak mungkin terjadi kan ;D. Nggak pernah ada hal yang 100% mutlak toh di dunia hehehe.