Sunday, May 08, 2016

Happy Mother's day

Dalam hidup ini satu hal yang tidak bisa kita pilih, lahir dari rahim siapa. Udah banyak puisi indah yang di tulis untuk seorang ibu, pejuang tanpa syarat yang kerjanya 24 jam untuk ngurusin anaknya.

Lantas bagaimana yang meninggalkan bayinya di tong sampah, atau di dalam kardus ?

Ibu juga seorang manusia, mereka gagal, mereka marah, mereka sedih dan tertekan. Kadang ibu pun tidak siap, ketika semuanya indah dan penuh cinta, mungkin mereka pikir mereka siap....dan ketika anaknya muntah pertama kali....mereka panik dan baru sadar, menjaga diri sendiri tidaklah sama dengan menjaga manusia kecil yang belum bisa berkomunikasi.

Kasih orang tua sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan.

Mungkin ini benar adanya, gue juga merasakannya, tetapi...mari gue ceritakan apa yang terjadi ketika gue masih kecil...di bawah 10 tahun.

Saat itu sudah malam, sudah waktunya tidur, entah kenapa gue gak bisa tidur.Mungkin karena badan gue gak enak, dan gue mau cari mama.....
Gue inget ternyata beliau sedang main kerumah temannya, jarak sekitar 10 rumah dari rumah gue, tetapi sudah beda jalan, gue sering diajak kesana beberapa kali untuk bertamu.
Dengan mengandalkan ingatan gue, pergilah gue kesana, malam-malam, gelap-gelap di jalan yang lumayan ramai.Bagi anak umur 5 tahun itu merupakan petualangan yang lumayan menakutkan.

Sesampainya di rumah temen mama , gue mendapati mama sedang ngobrol sama temannya, bercanda mungkin karena banyak tawa disana.

ketika melihat gue, semua berhenti, wajah senang mama berubah seketika.

Gue menjadi anak yang bandel, gue inget gue di seret pulang (badan gue cukup kecil dan kurus waktu itu).....bener benar di seret karena gue kehilangan sebelah sendal gue.
Gue di marahin sambil kita berjalan pulang, itu bukan pertama kalinya......

sampai di pintu rumah gue di dorong sampai jatuh, dan di tendang 2 kali, pertama kena perut gue dan gue terguling...tendangan kedua persis di muka gue, dan gue terguling sampai di ruang keluarga...melintasi 2 ruangan (rumah nenek gue modelnya panjang) kira-kira 7-8 meter jauhnya.Alhasil hidung gue berdarah banyak sekali.....itu awal dimana hidung gue menjadi sangat sensitif dan mudah mimisan.Kalau pembantu tua tidak segera mengangkat gue, mungkin akan ada tendangan ketiga, gue udah stengah sadar waktu itu....gue baru umur 5 tahun.

Segera pembantu tua membawa gue ke kamar, gue inget darah dari hidung gue banyak sekali netes ke lantai dan karena ketika bangun esok pagi, badan gue sakit dan bantal gue basah oleh darah.Gue tertidur sambil menangis.

Kenapa gue harus hidup dengan mama yang seperti itu ?

Itu bukan pertama dan terakhir kalinya, suatu waktu setelah selesai olah raga, gue tuker baju di kelas dan guru melihat badan gue terdapat banyak bilur-bilur bekas pukulan ikat pinggang.Mama di panggil ke sekolah karenanya.Tapi itu belom selesai.

Suatu saat gue pernah di pukul pakai kepala ikat pinggang, iya kepalanya...yang terbuat dari besi, ada bagian pendek yang biasanya masuk ke lubang ikat pinggang menancap di paha gue...

Pernah satu kali mama mengambil golok dan mengejar gue di meja printing yang panjang (meja untuk cetak kain).Apabila tidak ada nenek yang melindungi, mungkin nyawa gue selesai sampai di situ.

As i grow older, the beating start getting less and less.but i still remember every single one that ever happen.Maybe, because my mom change or i am too big to be beaten up.

Ketika gue dewasa, gue baru tau bahwa ternyata mama pun mendapat perlakuan yang sama dari orang tuanya.The sins of the parents.

Kita tidak bisa memberikan apa yang kita tidak punya.

Kutukannya harus putus dan berakhir.

ketika gue harus memukul altair pakai rotan, dan bekas pukulan itu bertanda...gue suka sedih...i became like my mom.....biasanya segera gue obatin lukanya....dan gue peluk dia.

Katanya anak yang sudah lewat dari balita sudah tidak bisa di hukum secara fisik, they will remember it.

Sedikit banyak gue mulai mengerti kenapa mama melakukannya, karena itu yang paling mudah ketika kita kecewa dan marah akibat perilaku anak.

Cinta orang tua adalah merawat dan membesarkan, cinta seorang anak adalah menerima dan memaafkan.

Karena anak tidak bisa memilih orang tua...dan orang tua kita tidak bisa di tukar tambah dengan panci 3 susun atau cicilan 0%.

Gue menghabiskan banyak waktu sebagai remaja dan orang dewasa untuk memaafkan, untuk mencintai tanpa syarat.Hubungan gue sekarang dengan orang tua bisa di bilang cukup baik, yes we disagree on something but hey...who does not ?

Di hari ibu (internasional) ini, semoga kita semua bisa memaafkan dan bersyukur apabila ibu kita tidak seperti yang gue punya and i love her so much.



Dan Waktu..............waktu tidak pernah menunggu..................