Tuesday, April 28, 2009

Salah asuhan



Pendidikan nilai ketika masih anak2 merupakan hal yang sangat krusial di dalam kehidupan seseorang.

Nilai2 kejujuran,kerendahan hati dan compassion gue dapatkan ketika gue masih kecil.
Pada dasarnya sih gue bukan anak yang tough..terutama sebagai cowo.
Walaupun sering di gebukin sama nyokap gue..tapi gue selalu nangis karena kesakitan.
Gue tidak bisa tidak nangis kalau sampe di pukul....pake gesper (ikat pinggang) sampe kadang bengkak mengikuti bentuk ikat pinggang yang mampir ke kulit gue.Kadang kulit gue terkelupas dan berdarah saking kencangnya.

Hal itu tidak pernah membuat gue kuat atau bermental baja..malah membuat gue tertekan pada akhirnya.
Banyak orang yang di didik secara fisik bisa membuat mereka menjadi kuat dan tahan banting..not for me..gue malah jadi pengecut dan tertekan waktu masih kecil.

Gue malah melatih mental gue ketika gue ikutan wushu....karena latihan dan disiplin membantu mental gue...apalagi setelah mengerti banyak jurus2 yang diajarkan...gue sering di suruh sparing.

Dari situ gue mulai belajar menjadi orang pemberani..atau mungkin karena refleks yang di latih ketika itu.

Being tough memang penting bagi setiap orang ...terutama untuk menghadapi apapun yang ada di luar sana.

Pernah lihat bagaimana anak jalanan bergaul ? mereka jadi orang yang egois...mereka tough..tapi tidak mengerti sopan santun.....respect to others adalah hal yang mereka tidak pernah tau.

mereka merasa mereka berhak melakukan apa saja...karena mereka survive di situ.

Satu hal positif yang gue pelajari bahwa semua itu bisa berubah...asal ada moment atau bimbingan yang pas.

Mental toughness merupakan salah satu karakteristik yang ada di buku Steven Covey...itu pula yang merupakan salah satu kunci sukses...and yet tidak pernah perlu ada kekerasan untk menghasilkan mental toughness.

Yang gue pelajari dari kekerasan fisik adalah orang yang ignorant....like me back than.

Tuesday, April 14, 2009

Buktikan dong !

RAN - Tunjukkan Cintamu

Kuingin menunjukkan cintaku
Oh kepada belahan jiwaku
Tlah lama kumenanti waktu
Untuk mengungkapkan isi hatiku

Jangan kau berdiam dan menunggu
Cinta yang datang menghampirimu
Jika kau hanya berdiam diri
Hanya rasa sesal yang kau rasakan nanti

Tunjukkanlah rasa cintamu
Coba buat mereka tahu
Betapa indahnya dunia bila engkau sedang jatuh cinta

Berlarilah sekuat kau mampu
Hingga kau mendapatkan cintaku
Buktikan bila kau memang mau
Buat ku berikan cinta ini kepadamu

Disaat matahari bersinar
Burung - burung pun mulai berkicau
Cintaku kan selalu membentang
Untuk kau arungi bersamaku

Tunjukkanlah rasa cintamu
coba buat mereka tahu
Betapa indahnya dunia bila engkau sedang jatuh cinta



Tadi gue ceting sama temen gue...

Trus kita diskusi
mengenai bagaimana cara mengungkapkan perasaan cinta dengan tindakan.
Kalau kita memberikan statement "Aku sayang kamu"
trus....sang objek menuntut
agar kita membuktikan apa yang kita katakan.
Maka kita masuk ke dalam jebakan relativitas.
Yes, karena setiap orang mengekspresikan
sayangnya dengan cara yang berbeda.
Yang harus kita lakukan adalah
bertanya "kamu mau aku buktikannya seperti apa ?".

bagi gue,gue tau orang itu sayang sama gue kalau
dia bertanya tentang diri gue dengan pandangan mata
yang gue kenal sebagai ketulusan.

Tapi bagi orang lain tanda sayang itu artinya
elo memberikan kepada dia sesuatu barang tertentu (uang itu barang juga).
Without further judgement both of them are okay.

Temen gue yang gue ajak diskusi
bilang seperti ini (ga secara detail perkata):

"Kalau gue sih kaga mungkin
menagih pembuktian atas sayang orang itu sama gue".

"gue yakin waktu akan membuktikan
sayang dia ke gue itu nyata atau tidak".

Contoh yang bisa dia terima sebagai an act of love is:

"Waktu dia udah cape kerja,
dia masih mau masakin gue air hangat untuk mandi"

"ketika dia bisa menggeser ego dia untuk gue"

Thanks God orang yang di sayang
sama gue ga pernah minta kayak gitu (mungkin belum)

I do what i do...and if they
cannot see it as an act of my love to them

its their lost because not to be able to enjoy it.

karena motto gue adalah

"jangan pernah minta,nikmatin semua yang dikasih"

"Mendingan menerima sesuatu
karena kebebasan mereka memberi...ketimbang
menerima sesuatu karena mereka terpaksa memberi"

termasuk rasa sayang.

Banyak orang menjalin hubungan dengan demanding...
barter istilahnya...gue kasih elo ini elo kasih gue itu.
trus mereka menikah dengan memegang prinsip itu...
thats not love..thats business.
Makanya ketika salah satu pihak
sudah tidak lagi menguntungkan
(atau menjengkelkan tepatnya)

they say "bye bye love".

Jarang sekali kita menemukan cinta tak bersyarat

"senajis apapun elo ^_^..gue tetep sayang sama elo."

Bayangkan kalau ada orang yang

tetep sayang sama elo ketika elo super nyebelin....

ketika kesadaran elo kembali (entah kapan)
elo pasti akan menjadi orang yang lebih baik setelahnya.
Biasanya kalau di sinetron atau di film udah terlambat..
orang yang sayang sama elo itu udah mati.

Berani ga sih kita itu mencintai orang tanpa syarat.

mumpung masih masa paskah hehehe

Si manusia berkolor yang mati di kayu salib itu

sudah membuktikan bahwa manusia bisa...

Ibu Theresa bisa.....Gandhi bisa.....

kita seharusnya bisa...

Just and act of random kindness (ARC)

kayak inti dari film Evan Almighty.


-= The best way to find yourself is to

lose yourself in the service of others.=-


Mahatma Gandhi